Review Single Ville karangan Choi Yun Kyo

























My rating : 4 bintang (skala 5)

Judul : Single Ville
Penulis : Choi Yun Kyo
Penerjemah : Krisnadiari
Penerbit : Haru
Terbitan : Desember 2014
Jumlah halaman : 300 halaman





















Sinopsis :
Single Ville merupakan hunian eksklusif bagi para single! Di tempat ini apapun mungkin terjadi, kecuali percintaan. Penghuninya pun hanya 6 orang. Tapi, ternyata kehidupan para single tidak seindah yang diimpikan. Jendela pecah. Tulisan aneh di kamar mandi. Tersangka pembunuhan berantai yang berkeliaran! Situasi semakin rumit ketika terjadi pelanggaran peraturan utama … cinta …









































Judul novel ini provokatif dan memancing penasaran, “Single Ville”. Cottage modern untuk para single dengan satu syarat : single! Tema cerita yang unik mengenai kehidupan para single yang berusaha hidup bahagia dengan status singlenya! 

Kisah ini sangat menarik karena memadukan berbagai genre. Romance. Thriller. Detektif. Komedi. Berbagai konflik menjadikan kisah ini sama sekali tidak membosankan sejak dibaca dari halaman pertama. Penuh imajinasi. 

“Seberapa banyak pun uang yang kita miliki, orang-orang seperti kita  selalu dipandang rendah sebagai bujangan tua, perawan tua, atau istilah lainnya ketika terjun ke dalam masyarakat.”
Pandangan negatif yang populer di masyarakat, khususnya Asia. Berbeda dalam masyarakat umum, membuat para single sukses menjadi perbincangan. Ada limit tertentu dalam masyarakat bahwa menginjak usia sekian, status single harus berubah menjadi status istri/suami jika tidak mau dicap sebagai bujangan tua atau perawan tua. Seperti dalam novel ini, tokoh-tokoh berstatus single memiliki rentang umur yang cukup jauh dan memiliki keragaman latar belakang. Yang membuktikan bahwa status single seperti virus yang bisa menyerang siapa saja, di mana saja, dan kapan saja!
Mungkin para single kurang beruntung  dalam menemukan soulmate-nya, tapi umumnya para single juga sangat fokus dalam menemukan kebahagiaan dan mencapai tujuan hidupnya, misalnya keberhasilan karir.

Tuntutan “cintailah aku karena aku mencintaimu” tidak lain hanyalah wujud sifat keras kepala yang tidak terduga dan tidak ubahnya seperti parasit.
Kutipan kalimat yang unik dan memancing reaksi karena pengarang pandai memprovokasi pembaca sejak bab awal! Kalimat yang cukup logis karena orang yang jatuh cinta tentu mengharapkan cintanya berbalas, walaupun hanya setitik …sekoma… (padahal dalam hatinya yang terdalam, inginnya sih dibalasnya segunung :p sesuai dengan asas ekonomi … keluarkan biaya sekecil mungkin untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya … ) 

Pengarang berhasil mengungkapkan kegalauan. Kelelahan hati yang terperosok jurang cinta sehingga akhirnya terdampar ke pulau berstatus SINGLE!


Status ini juga merupakan pilihan hidup jika ingin menghindari kekacauan hati yang disebabkan cinta. Karena single berarti kemandirian, kedamaian, dan ketenangan. Jauh dari huru-hara, pertengkaran,  dan ketidakteraturan. Tapi benarkah demikian? Dalam novel ini, virus cinta menyerang tanpa ampun kepada para jombloers alias single! (Aaaargh…) Kisah cintanya pun beragam!  Kisah cinta segiempat nan rumit. Kisah cinta terlarang yang mengungkapkan bahwa cinta memang kejam dan mengekspansi tanpa ada batasan! Kisah cinta yang mengejutkan dan tak terduga! Mengharukan sekaligus menghibur =)


Pengarang cukup teliti mengungkapkan bahwa ada dua jenis status single, yaitu :
1. Pemuja cinta
Single yang tetap berharap akan ada keajaiban cinta dalam hidup mereka!


2. Non pemuja cinta
Single yang sudah apatis akan keajaiban cinta! Mereka menghindarinya karena menganggap hidup akan lebih nyaman, teratur, dan terkendali.


Jika kedua paham ini bertemu di Single Ville??? Terjadilah segala macam kesalahpahaman, arus cinta, dendam, bahkan demonstrasi demi cinta :P


Terdapat filosofi cinta yang unik dalam novel ini :
“Cinta begitu kejam. Ia bagai papan jungkat-jangkit perasaan yang pada akhirnya tidak pernah mencapai keseimbangan. Mereka dengan rasa cinta yang lebih besar selalu saja berada di bawah, sedangkan mereka yang membalas dengan sedikit rasa cinta berada di atas – menikmati posisi dominan.”



Dalam novel ini juga terjadi hal-hal misterius seperti jendela pecah, tulisan aneh di kamar mandi, penguntitan, bahkan ada tersangka pembunuhan berantai yang berkeliaran! Pemecahan kasusnya tak terduga :P



Alur cerita agak membingungkan di awal cerita karena masing-masing tokoh diceritakan cukup jelas, tapi semakin lama membaca, alur semakin mudah dipahami.

Daya tarik utama novel ini ialah karakteristik para tokohnya yang cukup kontras. Reaksi-reaksi mereka dalam menghadapi berbagai konflik begitu unik, seringkali kekanak-kanakkan dan memancing senyum =)

Tokoh-tokoh penghuni Single Ville :

























Jeong Mi In (penghuni rumah no. 1 sekaligus pemilik Single Ville), putri konglomerat yang berkarakter dewasa, tenang, diplomatis, lembut, tegas, dan optimis.

Choi Yun Seong (penghuni rumah no.2), penulis dongeng terkenal yang berkarakter dingin, tak acuh, sinis, penyendiri, tertutup, keras kepala, dan perfeksionis.

Im Seo Yeong (penghuni rumah no.3), desainer interior ruangan yang berkarakter dingin, arogan, dewasa, bertanggung jawab, dan pekerja keras.

Jeong Geon Woo (penghuni rumah no. 4), fitting model sekaligus pegawai militer cadangan yang berkarakter ceria, kekanak-kanakkan, emosional, dan gegabah.

Go Seong Min (penghuni rumah no. 5), mantan detektif yang berkarakter agak paranoid, slebor,  jorok, tidak sopan, dan terobsesi menangkap pembunuh berantai.

Lee Jeong Hyeok (penghuni rumah no. 6, stylist tampan yang berkarakter ramah dan misterius. Tipe flamboyan.

Tokoh-tokoh non penghuni Single Ville :

























Kang Hyeon Ah, illustrator buku yang berkarakter ceroboh, lugu, hangat, terbuka, kekanak-kanakkan, ramah, tidak tegas, dan berjiwa bebas. Tipe Candy Candy, yang selalu melihat sisi baik orang.

Oh Tae Ho berkarakter, instruktur gym yang berkarakter tertutup, pesimis, dan agak pengecut.

Kang Min Ah, adik Kang Hyeon Ah yang berkarakter agresif, pongah, kaku, kasar, dan emosional.

Jang Myeong Beok, kepala editor yang berkarakter jujur, cerdik, dan teliti.

Kisah ini bermakna bahwa status single bukanlah suatu aib ataupun kesalahan. Sebaiknya kita berpandangan positif karena cinta bisa datang dengan jalan yang tak terduga, kadang begitu rumit, kadang begitu sederhana. Ini bacaan wajib untuk siapapun, terutama yang berstatus single :P:P:P

Novel ini juga akan diadaptasi dan ditayangkan dalam drama China berjudul Singles Villa =)




Komentar

Popular Posting